Menelusuri Bangunan Eksotis di Kompleks Susan Spa and Resort



Pagi itu, saya berencana untuk pergi ke suatu tempat di Kota Semarang yang bisa dijadikan tempat memanjakan mata. Cukup sulit memang mencari tempat wisata yang asik dan asri di kota besar seperti Semarang ini. Walaupun tidak cukup banyak tempat wisata di kota ini yang sesuai dengan kriteria saya, paling tidak ada satu daerah yang cukup menarik untuk ditelusuri, yaitu Bandungan dan sekitarnya. Ya, karena daerah ini berada di daerah pegunungan yaitu lereng Gunung Ungaran, lumayan lah untuk sekadar memanjakan mata.

Pada awalnya saya berencana untuk menikmati matahari terbit di daerah itu, Susan Spa bukanlah tujuan utama saya. Ada satu spot yang cukup menarik perhatian saya bernama Ampel Gading. Dan jika dilihat di foto melalui Instagram, sepertinya tempat ini berada di tempat yang cukup tinggi, karena terlihat tak ada hal lain yang menghalangi panorama dari tempat tersebut. Kali ini saya bersama Agatha untuk berkunjung ke tempat itu. Jika saya lihat dari maps ternyata tempat ini sudah tercantum dan jelas arah jalan yang akan kami tempuh. Sebenarnya waktu yang akan ditempuh menurut maps hanya sekitar 1 jam saja. Tapi entah mengapa saya tidak yakin dengan waktu tersebut, karena jika dilihat jalannya sangat berkelok-kelok, sepertinya akan membawa kami ke jalan desa.

Kalau tidak salah waktu itu saya berangkat pukul 5 pagi lebih sedikit. Itu berarti kami kesiangan, astaga. Benar saja, belum sampai lokasi tampak matahari sudah mulai bangun dari tidur lelapnya. Nah dari saat itulah saya mulai berpikir, "Apa sebaiknya ganti arah saja ke Susan Spa, ya?". Saya pun teringat saat membuka maps bahwa kedua tempat ini cukup berdekatan. Tapi karena penasaran dengan Ampel Gading, kami berdua memutuskan untuk mengunjungi Ampel Gading terlebih dahulu. Arahh menuju kedua tempat ini jika dari Semarang adalah kalian harus menuju arah Pasar Bandungan terlebih dahulu, kemudian cari jalan ke arah atas (saya kurang tahu namanya daerah apa) ditandai dengan sebuah Alfamart. Jadi jangan ambil arah yang menuju ke Sumowono, ya.

Jalannya cukup menanjak, walaupun masih dalam batas wajar. Memasuki area pedesaan, jalan mulai mengecil yang tadi aspal sekarang berganti dengan jalan cor semen. Seperti yang saya bayangkan pada awal tadi, benar saja jalannya cukup sulit, hanya cukup untuk satu mobil saja. Ketika sudah lumayan jauh menelusuri jalan desa, dalan semakin parah, cukup rusak, dan semakin menanjak saja. Sialnya, kami menggunakan motor matic, dan berakhir pada tidak kuatnya tenaga motor ini untuk menaklukkan jalan menanjak sempit nan rusak. "Kalau seperti ini terus sepertinya tidak bakal kuat sampai atas.", pikir saya. Kasian juga Agatha kalau harus jalan kaki setiap motor ini tidak kuat. Dengan segala pertimbangan, kami memutuskan untuk menunda mengunjungi Ampel Gading. Saya pun lebih memilih keselamatan kami berdua daripada harus memaksakan kehendak. Pasalnya, dulu saya pernah mengalami rem depan blong sewaktu turun dari Gunung Andong menggunakan motor matic, tapi Alhamdulillah saya selamat. Semoga dengan adanya artikel ini, warga sekitar Ampel Gading (yang membaca) bisa segera memperbaiki jalanan tersebut supaya daya tarik wisata alamya semakin berkembang. Nah, karena kebetulan tempat tersebut dekat dengan Susan Spa, akhirnya kami banting setir ke sana saja supaya tidak kecewa-kecewa amat karena sudah bangun sangat pagi.

Susan Spa and Resort


Sampai di Susan Spa, saya sedikit bingung harus kemana dulu, sampai saya keblabasan masuk ke area resort, padahal harusnya motor diparkir di dekat pos satpam "Kok pagi banget mas, mau kemana?", ucap seorang satpam. "Mau jalan-jalan saja, Pak, kalau mau masuk caranya gimana, ya?", balas saya. Kemudian satpam tersebut memberi arahan kepada kami bahwa kami diharuskan masuk melalui lobby resort terlebih dahulu kemudian membeli voucher. "Hah, voucher apaan?", pikir saya. Usut punya usut, ternyata jika kalian ingin masuk ke area resort, maka kalian diharuskan untuk membayar voucher untuk makan di restoran resort senilai IDR 25.000 dan sebagai "tiket" masuk menuju ke dalam. Jadi kita bisa dapat tiket untuk makan kemudian ditukarkan pada saat restoran sudah dibuka. Untung saja pada waktu itu saya membawa uang lebih, kalau tidak kan bisa malu banget kami. Hahahaha



Sampai di dalam ternyata bangunannya sangat mewah, arsitekturnya terlihat modern dan tidak membosankan. Terdapat kolam renang semi-indoor, namun untuk pengunjung yang tidak menginap dilarang untuk ikutan nyobain airnya. Jadi, kita hanya boleh jalan-jalan saja. Karena ternyata lokasi cukup luas, kami cukup kesulitan untuk menemukan bangunan eksotis yang kami tuju. Saya pun kemudian tanya saja kepada satpam yang sedang jaga. Bangunan tersebut ternyata ada di bagian paling bawah kompleks resort. Sampai di lokasi bangunan saya cukup takjub dengan arsitekturnya. Ketik pertama kali melihat saya membayangkan Taj Mahal yang ada di India sana. Walaupun kecil, tetapi sangat terlihat mewah. Fungsi bangunan ini ternyata biasa digunakan untuk acara wedding. Bangunannya berwarna putih sangat menawan. Ditambah lagi jika kita coba berjalan ke belakang bangunan telihat cantiknya Gunung Merbabu di kejauhan yang tidak terhalang bangunan apapun. Keren banget! Saya pribadi tidak menyesal mengeluarkan uang untuk membeli voucher jika pemandangan yang disajikan ternyata sangat indah.

Gunung Merbabu
Usai puas jepret-jepret kami memutuskan untuk jalan-jalan lagi. Ternyata restoran mulai buka pukul 10.00, dan waktu itu kami selesai foto pukul sekitar 08.45. Masih lama juga yaaaa. Untung di area resort ada sebuah taman yang lumayan menyenangkan untuk dijadikan tempat nongkrong sekaligus menunggu resto buka. Dan di sana ada pula semacam mini zoo, walaupun kebanyakan hewan unggas saja, namun hewan di sana ternyata cukup langka dijumpai.

Akhirnya jam 10 juga, karena keburu lapar kami segera saja menuju ke resto. Saya memesan nasi goreng oriental dan Agatha memesan mie kuah penang. Ngomong-ngomong tempat duduknya pun dekat dengan kaca yang mana kami bisa menikmati pemandangan Gunung Ungaran sambil menunggu makanan datang. Rasa makanannya pun cukup enak ternyata, ditambah dengan pemandangan di luar kaca yang tak kalah menawan, jadi bikin kami berdua betah berlama-lama disini. Secara keseluruhan tempat ini sangat menyenangkan, tidak menyesal saya membatalkan rencana mengunjungi Ampel Gading.Bisa dijadikan tempat berlibur di kala waktu sedang longgar.




Salam Hangat,
Angga Tannaya

0 Response to "Menelusuri Bangunan Eksotis di Kompleks Susan Spa and Resort"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel