Keindahan Curug Bujet Dan Curug Sigetik Di Kabupaten Magelang





Mungkin beberapa teman disini cukup asing pada nama Curug Sigetik maupun Bujet. Sebenarnya pada awalnya saya pun demikian. Suatu ketika saya secara tidak sengaja melihat sebuah foto berlatar derasnya air Curug Bujet. Karena penasaran, saya coba lihat-lihat di Instagram, namun masih kurang banyak referensi yang saya dapat. Sebelum memberanikan diri untuk langsung tancap gas menuju lokasi, saya cari-cari informasi terlebih dahulu di internet. Lagi-lagi tidak banyak info yang bisa saya dapatkan. Namun saya iseng mencari lokasinya dahulu di maps, ternyata ada dan tidak terlalu jauh lokasinya. Kalau kalian baca cerita saya tentang Curug Gleyor di postingan sebelumnya, lokasinya tidak terlalu jauh dari curug tersebut.

Karena memang saya ini senang sekali pergi dadakan, lagi-lagi kali ini akhirnya mencari teman juga dadakan. Tapi saya selalu menyempatkan diri untuk mencari informasi terlebih dahulu sebelum berangkat. Kali ini saya bareng seorang teman bernama Yogi, teman saya sejak masih SMP. Berbekal maps, kami langsung berangkat menuju lokasi. Oh ya, ngomong-ngomong kenapa judulnya ada 2 curug, karena memang satu lokasi yang akan kami datangi ini terdapat dua buah curug yang lokasinya sangat berdekatan. Paling sekitar 5 menit jalan kaki antar curug tersebut.

Jalan beraspal kami lewati menuju jalanan lereng Gunung Sumbing, sama seperti jalan yang kami lewati menuju Curug Gleyor. Bedanya adalah jika kita akan menuju Sigetik, maka jalan yang dipilih adalah jalan menuju Pasar Kaliangkrik, bukan yang menuju Bumi Perkemahan Mangli. Kalian bisa cek saja jalurnya di maps, jalannya pun tidak susah untuk dilewati, standard pegunungan, lah. Sekadar informasi, curug ini ternyata berdekatan dengan salah satu curug yang cukup popular namanya di Magelang yaitu Curug Silawe. Sayang sekali jika Curug Sigetik maupun Bujet ternyata kalah tenar dengan tetangganya.

Sampai di lokasi, saya sedikit kebingungan akan lokasinya. Karena jalan menuju curug tidak seperti biasanya jalur curug. Kali ini masih seperti jalan desa biasanya, "ini benar jalan ke curug?", pikir saya. Lantas saya bertanya saja pada warga sekitar saja karena takut salah. "Kesitu, lho, mas, turun saja mengikuti jalan." sambil menunjuk ke arah jalan menurun. Ngomong-ngomong tiketnya adalah IDR 5000 dan parkir 2000 saja. Sangat terjangkau, apalagi bisa menjumpai dua buah curug sekaligus. Usai membayar kami lantas menuruni jalan bersemen dan anak tangga yang ada di sisi jalan. Petunjuk arah menunjuk ke arah kiri, dan inilah jalan seperti di kebanyakan curug dan baru tampak sekarang. Tapi ternyata sangat dekat dengan rumah warga.

Jalan beranak tangga kami lalui, akhirnya sampailah pada curug yang pertama. Karena waktu itu kami datang pada saat musim kemarau, jadi air di curug ini tidak terlalu deras. Tapi kami mendengar suara debit air yang lebih deras dari arah sebaliknya, mungkin itu Curug Bujet. Tapi dengan sedikitnya air di sini tidak mengurangi rasa damai di tempat ini. Udaranya sangat terasa segar, ditambah lagi di tempat ini tidak ada orang lain selain kami berdua. Wooohh

Curug Sigetik

Usai puas menikmati Sigetik, saya penasaran dengan aliran deras di arah sana. Kami memutuskan untuk segera melihat seperti apa Curug Bujet itu. Kami diharuskan melewati jembatan sebelum tiba di Curug Bujet. Suara air semakin terdengar, dan akhirnya aliran air pun terlihat di kejauhan. Benar saja, ketika kami sampai, airnya jauh lebih deras daripada Curug Sigetik. Hanya saja, jalan menuju bibir aliran air cukup sulit karena jalannya yang sangat licin. Pokoknya hati-hati kalau mau turun. "Ini keren banget." pikir saya. Tidak lupa setelah menikmati dengan mata, saya mengabadikan dengan menggunakan kamera yang saya bawa.

Curug Bujet

Me

Ternyata, walaupun di kota sendiri, masih banyak sekali potensi alam yang belum saya ketahui. Jika tidak didasari dengan rasa penasaran, sepertinya tempat-tempat indah tersembunyi di kota ini tidak akan saya temukan. Semoga kelak tempat ini selalu bersih tanpa ada sampah di sudut tempat. Kita harus menyadari bahwa kebersihan itu sangatlah penting, jika tidak didasari dari diri sendiri, mau sampai kapan tempat wisata di Indonesia yang ikonik dengan sampah akan hilang? Jagalah alam ini seperti halnya kita menjaga orang-orang terkasih.

Salam Lestari,
Angga Tannaya

0 Response to "Keindahan Curug Bujet Dan Curug Sigetik Di Kabupaten Magelang"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel