Pendakian Gunung Merbabu Bonus Sunrise Cantik



                Gunung Merbabu merupakan salah satu gunung yang mengeliligi kota tempat saya tinggal, yaitu Magelang. Gunung ini berdiri gagah bersanding dengan Merapi yang sesekali mengeluarkan asap. Ngomong-ngomong katanya ada 1 jalur baru bernama Suwanting yang berada di daerah Sawangan.

                Seperti yang saya katakan pada postingan sebelumnya bahwa saya tinggal di kota sejuk yang bernama Magelang. Magelang memang dikelilingi beberapa gunung salah satunya adalah Merbabu. Tidak afdol memang jika hanya bisa memandangi gunung-gunung tersebut dari kejauhan saja. Maka dari itu pada bulan Februari kemarin saya dan beberapa teman saya merencanakan pendakian ke Merbabu. Tahun 2013 lalu saya pernah mendaki Merbabu via Wekas dalam acara pendakian massal bersama organisasi pecinta alam di almamater saya. Namun entah kenapa saya merasa kangen untuk menapakkan kaki di Kenteng Songo dan Trianggulasi lagi.

pertama kali ke Merbabu
                Maka direncanakanlah pendakian Merbabu tepatnya tanggal 14 Februari 2015. Tapi kali ini kami memilih jalur Selo sebagai jalur yang akan kami lewati nanti, alasannya adalah kami ingin mencoba jalur lain dan katanya pendakian Merbabu via Selo akan di suguhkan view yang sangat cantik. 

                Singkat cerita pada hari H kami kumpul dengan meeting point di rumah saya karena rumah saya kebetulan ada di kota dan kebetulan juga rumah saya berada di tengah-tengah. Belum berangkatpun hujan sudah menemani kami. Waktu itu kami berangkat mendaki dengan beranggotakan 8 orang, dan yakinlah bahwa suatu planning dengan beranggotakan banyak orang waktu kumpulnya pasti akan molor. Janjian jam 4 sore dan alhasil karena nungguin seorang temen kami berangkat jam setengah 6 tet. Molor 1,5 jam coy, tapi tidak semua planning beranggotakan banyak orang akan molor kok, tergantung dari diri kita sendiri seberapa kita mampu untuk on time dan tidak menunda-nunda suatu pekerjaan.

                Oke lanjut..

                Di awal perjalanan kami sudah harus memakai jas hujan, tidak luculah jika belum sampai tujuan tetapi badan kita sudah basah kuyup. Ketika kami sampai di suatu daerah yang entah apa namanya (saya lupa) tiba-tiba ban motor salah satu teman saya bocor, ya akhirnya kami memutuskan untuk mencari  tambal ban terdekat dan sekalian mencari masjid untuk sholat maghrib terlebih dahulu. Setelah semua urusan selesai kami melanjutkan perjalanan kami menuju Selo. Melewati Sawangan, dan belok kanan arah Boyolali, persimpangan tersebut tepatnya sebelum gardu pandang Ketep Pass.

                Dari sini perjalanan masih lumayan jauh, berkelak kelok jalan yang kami lewati dan tentunya kami harus bersabar karena jalannya sangat rusak. Akhirnya kami sampai di kantor polisi, polsek kalau tidak salah. Dan disitu kami bertanya oleh seorang warga arah menuju basecamp Selo, ternyata hanya lurus sedikit dan jika ada gang kiri jalan tinggal masuk saja. Oke siap, jalan paving yang cukup panjang membuat motor kami harus bekerja dengan ekstra, dan karena jalannya yang sangat menanjak 2 dari 3 motor yang ada tidak mampu untuk menanjak dan akhirnya teman yang mbonceng harus terpaksa turun. Maaf teman, itung-itung buat pemanasan ya haha

di jepret saat turun
                Kami sampai di basecamp jam 9 lebih sedikit, setelah sampai kami istirahat terebih dahulu karena kami sangat lelah akibat dari perjalanan tadi. Sebelum tracking kami mengurus perijinan dengan membayar 15.000/orang. Wow, ternyata harga tiket masuknya sekarang menjulang tinggi, setinggi Gunung Merbabu. Tapi tak apalah, setelah repack selesai kami mulai tracking pukul setengah 10 teng. Sudah sangat malam kami masih baru sampai I gerbang pendakiannya saja. Kita fleksibel saja waktu itu, jika badan sudah terasa tidak mampu melanjutkan pejalanan secepatnya pula kami mencari tanah lapang untuk mendirikan tenda.

                Awal-awal perjalanan sih jalannya masih datar-datar saja, tidak terasa pos 1 kami lewati dan pos 2 kami lewati pula. Nafas sudah terengah-engah ,badan sudah mulai lelah. Akhirnya kami memutuskan untuk mencari tanah yang lapang, tanpa sadar ternyata setelah begitu lelah kami sampai di pos 3 dan disana sudah terdapat beberapa tenda yang berdiri. Alhamdulillah akhirnya kami nemu tanah lapang juga tanpa pikir panjang kami langsung saja mendirikan tenda kami. Setelah tenda berdiri kami memasak air untuk dibuat kopi supaya badan kami tetap terasa hangat. Setelah semua selesai, kami menata barang kami yang tadinya berantakan agar kita nyaman untuk tidur. Waktu itu pukul setengah 1 kami baru sampai di campground, padahal kami harus persiapan summit attack pada sebelum matahari mulai menyingsing. Tapi tak apalah, mari kita tidur..

                Alarm HP pun berbunyi, saya langsung bergegas bangun dan membangunkan teman saya yang lain, zipper tenda saya buka dan ternyata cuacanya sangat cerah. Alhamdulillah ,milky way pun sangat jelas terlihat. Setelah semua teman saya bangun langsung saja kami memasak makanan untuk mengganjal perut. Semua persiapan selesai kamipun langsung saja melakukan summit attack dengan harapan kami tiba di suatu dataran dengan tidak ada satu pun benda yang menghalangi di sebelah timur agar kami bisa melihat sang mentari muncul. Cahaya senter memandu perjalanan kami, setelah beberapa lama berjalan kami sampai di sebuah dataran dan sekaligus untuk menikmati sunrise pagi itu, matahari mulai terbit kami langsung saja mengarahkan lensa kearah timur. Subhanallah ,indah sekali sunrise pada waktu itu. Mungkin inilah sunrise paling indah yang pernah saya lihat. Dan berikut view pada pagi itu..

menggenggam matahari

                Setelah puas menjepret panorama yang disajikan kami melanjutkan perjalanan kami, ternyata pos 4 atau sabana 1 terletak diatas persis tempat yang kami jadikan untuk berfoto. Karena kami rasa belum lelah kami lanjut saja menuju Sabana 2. Nah ,di sabana 1 bisa dijadikan campground juga karena tempatnya sangat luas. Tetapi jika ingin lebih dekat jarak untuk sampai ke puncak bisa juga ngecamp di sabana 2. Tak terasa kami sampai di Sabana 2, disini juga sangat luas kok. Begitu hijau sabana yang dapat dilihat sepanjang maja. Track setelah Sabana 2 ini mulai jarang dijumpai dataran atau yang biasa disebut bonus oleh para pendaki. Jalannya menanjaaak terus sampai ke puncak.

       
sabana 2
        
Singkat cerita kami sampai di sebuah persimpangan yang jika memilih ke kiri akan menuju ke puncak Trianggulasi dan jika memilih ke kanan akan menuju ke puncak Kenteng Songo. Beberapa langkah dari persimpangan kami tiba di Kenteng Songo, Alhamdulillah misi kali ini sukses dan bisa menapakkan kaki untuk kedua kalinya di tanah ini lagi.
Kenang-kenangan dari Merbabu



The End


0 Response to "Pendakian Gunung Merbabu Bonus Sunrise Cantik"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel