Berjumpa Ikan Pari Manta dan Taka Makassar



Di penghujung tahun 2019 lalu, salah satu impian saya akhirnya terwujud. Yaitu bisa menjelajah Taman Nasional Komodo, kita semua tahu bahwa pesonanya teramat luar biasa. Entah flora fauna, maupun kehidupan masyarakatnya memang sangat menarik, terlepas dari mahalnya biaya untuk bisa menjelajah daerah tersebut. Saya adalah salah satu orang yang cukup beruntung bisa berkunjung ke Taman Nasional Komodo, dan pengalaman itu tentu tak akan saya lupakan seumur hidup saya.

Ngomong-ngomong, Taman Nasional Komodo sangat lekat dengan hewan endemiknya, ya apalagi kalau bukan Komodo. Tetapi jangan salah, bukan berarti tidak ada hal menarik lainnya. Pernahkah kalian membayangkan bisa berenang bersama ikan Pari Manta? Saya selalu membayangkan hal tersebut ketika dalam perjalanan menuju Flores. Walaupun jika saya membaca di sejumlah artikel, berjumpa Pari Manta adalah sebuah keberuntungan. Ya, kita tahu hewan di alam bebas itu tak bisa ditebak, kadang ada; kadang tidak ada. Jadi kita harus siap dengan segala konsekuensinya.

 Jika kalian sering mampir di blog ini, maka kemungkinan besar kalian sudah tahu bahwa saya singgah di Taman Nasional Komodo selama hampir 2 bulan. Berada cukup lama di daerah yang sangat indah membuat pikiran saya tak bisa tenang begitu saja, sebab kaki saya rasanya gatal sekali jika terlalu lama berdiam diri dan hanya menatap keindahan tersebut dari kejauhan. Namun, saya sadar bahwa tugas saya di sana belum usai. Jadi, saya harus benar-benar melatih kesabaran saya. Hehe

Pada akhirnya semua tugas selesai, dan waktu untuk menjelajah tiba. Yeay! Bertemu dengan Komodo itu sudah menjadi kewajiban tentunya. Itulah hal pertama yang saya lakukan, walaupun saya sempat beberapa kali berjumpa dengan Komodo yang kadang turun sampai ke pemukiman warga. Cukup mengerikan, bukan? Haha. 


Untuk bisa berjumpa dengan ikan Pari Manta saya harus berlayar menggunakan perahu hampir 2 jam. Karena lokasinya memang cukup jauh dari kampung. Namun, sebelum itu saya mampir terlebih dulu di Taka Makassar, karena perahu melewati spot tersebut terlebih dahulu. Tahu Taka Makassar, kan? Itu lho, yang berupa gundukan pasir super putih yang nongol di tengah laut bebas. Luar biasa pokoknya! Dari kejauhan saja sangat indah, bagaimana kalau sudah dekat ya? 

Saya benar-benar tidak bisa menahan diri untuk nyebur. Tetapi, kata orang yang lebih tahu, "jangan nyebur dulu, Mas. Arusnya kencang, kita cari yang lebih aman saja." Saya sih manut saja karena mereka lebih tahu. Setelah posisi kapal pas, saya dan kawan-kawan langsung nyebur tanpa berlama-lama. Air laut di Taka Makassar ini sangat jernih, luar biasa! Sangat rugi jika tidak nyebur pokoknya. Terumbu karang yang sangat cantik, ditambah ikan-ikan yang tampak senang sekali menari di sela-selanya. Bahkan ada ikan yang sadar dengan kamera, bukannya takut malah narsis di depan kamera yang kami bawa. Selucu itu, ya. Hehe

Taka Makassar



Oh ya, kata kawan saya Bang Arjun, jika beruntung kita bisa juga berjumpa dengan kawanan ikan hiu di Taka Makassar. Saya baru tahu infonya ketika sudah pulang ke Pulau Jawa. Wah, sayang banget itu. Semoga bisa kembali ke sana suatu saat nanti. 

Jika diperhatikan, pasir di sini ternyata tak 100% putih. Ada serpihan yang mirip sekali dengan Pink Beach. Dan ketika saya lihat lebih teliti, ternyata pasir Taka Makassar itu sedikit pink warnanya. Di situ saya sadar bahwa kemungkinan besar akan banyak sekali pasir pantai di daerah Taman Nasional Komodo yang berwarna pink, walaupun tingkat saturasi warnanya berbeda. Namun, jika tidak dilihat dengan teliti sih warnanya jadi putih, ditambah lagi ketika siang hari, pasirnya seakan memantulkan cahaya yang membuat otak dan mata kita menganggap pasir itu putih sekali.

Selepas puas berenang dan sedikit menyelam bebas bersama ikan-ikan cantik di sana, akhirnya perahu pun membawa saya ke spot bernama Manta Point. Ya, itulah tempat di mana ikan Pari Manta sering sekali muncul. Tidak jauh dari Taka Makassar, kalau tidak salah kurang dari 30 menit untuk sampai spot tersebut. Yang saya tahu, Pari Manta biasanya berenang pada arus yang kencang. Jadi memang harus ekstra hati-hati ketika berenang. Dan sayang sekali, tidak banyak Pari Manta yang muncul pada saat itu. Tetapi, beruntungnya Pari Manta dapat bisa masuk frame kamera. Jadi, tidak terlalu menyesal waktu itu, Bisa melihat mereka berenang saja bagi saya sudah menjadi salah satu pengalaman menarik dalam hidup.

Pari Manta
Saya beruntung sekali bisa menutup tahun 2019 dengan wawasan dan pengalaman baru, yang tentu tidak akan pernah saya lupakan. Saya berharap suatu saat nanti bisa berkunjung kembali ke tempat indah yang satu ini. Semoga semesta berkonspirasi untuk mempertemukan saya kembali dengan serpihan surga yang ada di Indonesia ini.

Sampai jumpa pada perjalanan selanjutnya. Semoga kita berpapasan!


Salam hangat,
Angga Tannaya


Video saya menjelajahi Taka Makassar bisa dilihat pada tautan berikut




0 Response to "Berjumpa Ikan Pari Manta dan Taka Makassar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel