Pulau Panjang Jepara: Senja Terbaik dalam Hidup



Pesisir utara Pulau Jawa memang menjadi salah satu lokasi yang menyimpan banyak sekali potensi wisata yang tak kalah menakjubkan dengan daerah di luar Jawa. Contohnya adalah Kepulauan Karimun Jawa di Jawa Tengah, Kepulauan Seribu di Jakarta dan lain sebagainya. Seperti yang kita tahu, kedua tempat tersebut memang menjadi surganya wisata laut Pulau Jawa. Namun, sadarkah kalian bahwa sebenarnya banyak sekali pulau-pulau lain yang bisa dijadikan referensi untuk berlibur?

Kabupaten Jepara menjadi gerbang untuk menggapai surga laut Karimun Jawa, tapi tak hanya Karimun Jawa. Ada juga pulau bernama Pulau Panjang, tetangga jauh Karimun Jawa yang pesonanya tak kalah indah. Walaupun masih sama masuk wilayah Kabupaten Jepara, tapi selisih waktu untuk bisa berkunjung ke dua pulau tersebut cukup jauh. Bayangkan saja, jika ingin menuju Karimun Jawa memerlukan waktu berjam-jam, sedang untuk Pulau Panjang hanya kurang dari 30 menit saja! Sangat dekat kan? Untuk orang-orang yang tak memiliki waktu banyak untuk berlibur, saya rasa Pulau Panjang menjadi pilihan tepat.

Rute Menuju Pulau Panjang




Untuk menuju Pulau Panjang kalian harus melakukan perjalanan menuju Kabupaten Jepara terlebih dahulu, bisa menggunakan kendaraan pribadi atau juga transportasi umum. Jika memilih menggunakan transportasi umum, maka pilihannya adalah naik bus dari Terminal Terboyo, Kota Semarang terlebih dahulu karena dari Semarang banyak sekali bus yang bisa digunakan untuk sampai ke Kabupaten Jepara. Namun, jika memilih menggunakan kendaraan pribadi, kalian harus memikirkan bagaimana kendaraan kalian diparkir jika akan menuju Pulau Panjang. Saya dahulu menggunakan motor, dan menitipkan motor saya pada warga setempat di area Pantai Bandengan. Tentu saja tidak gratis, seingat saya dulu hanya membayar IDR 20.000,- saja kok, sangat murah. Karena saya berencana untuk camp di area pantai, maka motor ditinggal semalam di rumah warga tersebut. Jadi, ada kemungkinan biaya parkir lebih murah jika tidak ditinggal menginap.


Biaya yang Perlu Dikeluarkan


Karena dermaga kapal untuk pergi ke Pulau Panjang itu berada di kawasan Pantai Bandengan, mau tidak mau kalian harus membayar tiket masuk pantai sebesar IDR 10.000,-. Kemudian tiket kapal menuju Pulau Panjang adalah IDR 20.000,- untuk pulang pergi. Tapi karena menginap saya harus membayar dua kali lipat, karena kapal akan pulang-pergi dua kali juga jika menginap. Jadi, keesokan harinya jika kita akan pulang menuju Pantai Bandengan, kita tak perlu membayar lagi. Pembayaran hanya ada di Dermaga Pantai Bandengan. Kemudian setelah semua tiket, kalian juga harus memikirkan logistik jika ingin camp. Biaya logistik fleksibel, bergantung pada apa saja yang kalian rencanakan. Di Pulau Panjang juga ada cukup banyak warung, namun harga sudah pasti berbeda dengan yang di area Jepara. Jadi, jika tidak ingin pengeluaran membengkak, persiapkan semuanya sebelum kalian pergi menuju Pulau Panjang.




It's Time to Enjoy This Whole Trip!






Camping di pinggir pantai menjadi pengalaman tak terlupakan karena biasanya saya hanya camping di atas gunung saja. Walaupun pernah melakukan beach camp, itu saja hanya sekali. Jika gunung selalu melekat dengan matahari terbit; pantai melekat dengan matahari terbenam. Waktu itu saya tiba di Dermaga Pulau Panjang tepat sebelum matahari terbenam. Saya yang sudah melakukan riset terlebih dahulu, langsung mencari spot terbaik untuk menikmati sunset di Pulau Panjang. Jadi, terdapat sebuah dermaga lama yang sudah dipakai lagi, dan inilah spot terbaik untuk menikmati sunset. Namun, jarak dari dermaga baru menuju spot ini cukup jauh karena berseberangan dengan dermaga baru, harus jalan cepat agar tak tertinggal momen sunset pada sore itu.

Saya harus melewati hutan khas Pulau Panjang dahulu sebelum menemukan spot yang saya maksud. Setelah sampai, saya senang sekali ternyata tak ada orang lain yang nongkrong. Yeay! bisa puas untuk menikmati syahdunnya sore itu. Saya tak menyangka ternyata realita jauh lebih baik daripada ekspektasi saya pada awalnya. Ini keren banget! Saya hanya bisa menikmati segarnya udara pantai pada sore itu sembari sesekali memotret suasana di sana. Desiran ombak, kicauan burung, dan desisan angin hari itu menjadi sebuah harmoni sempurna yang selalu saya dambakan.



Saya mulai bertemu dengan malam, untung saja saya sudah mempersiapkan semua peralatan pokok camp. Termasuk headlamp sebagai sumber pencahayaan utama. Tenda sudah berdiri di pasir putih Pulau Panjang, sembari ngobrol dengan tetangga yang ternyata juga orang Semarang. Malam itu sangat sepi sekali, karena saya memang merencanakan perjalanan ini di hari weekdays, karena saya cukup tertanggu jika suatu tempat wisata justru terlalu banyak pengunjung.

Keesokan harinya saya bangun awal, untuk menyaksikan bagaimana suasana matahari terbit di pantai. Saya rasa, sunrise memang lebih cocok dan sangat melekat dengan gunung. Tak ada yang bisa menandingi. Tapi, di luar semua itu, tak afdol pergi ke pantai tapi tidak mandi dahulu, sebelum bersiap-siap pulang saya sempatkan bermain air dahulu. Jangan khawatir, di Pulau Panjang terdapat kamar mandi, kok. Jadi, setelah mandi di laut bisa langsung bilas di kamar mandi, walaupun memang airnya terasa sedikit payau. Setelah beres, saya pun membuat sarapan dengan peralatan yang saya bawa sebelum memutuskan untuk meninggalkan pulau kecil nan indah ini, such a funny beach camp, isn't it?

Senja Pulau Panjang menjadi salah satu yang terbaik dalam hidup saya. Semoga saya bisa menikmati senja terbaik lain, di tempat yang terbaik pula.

Sunrise



Salam Hangat,
Angga Tannaya

2 Responses to "Pulau Panjang Jepara: Senja Terbaik dalam Hidup"

  1. Hai.. terima kasih atas ulasannya, sedikit banyak memberi gambaran tentang Pulau itu. Saya tertarik juga untuk weekend di pulau ini untuk menikmati pantai secara lebih private. Mau tanya dong, saat malam hari apakah ada penerangan lain di pulau tersebut selain headlamp yang dibawa sendiri? Lalu, apakah ada penjual atau warung yang buka hingga malam hari di sana? terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo! Untuk beberapa tempat ada penerangan, walaupun terbilang minim. Tapi, kalau untuk ngecamp di pinggir pantai tidak ada sama sekali. Untuk warung hanya sampai sore saja, tetapi waktu itu karena saya datang ketika weekday hanya beberapa yang buka. Biasanya mereka akan lebih aktif jualan saat weekend, jadi kemungkinan jualan sampai malam lebih besar. Jadi, saya sarankan bawa logistik lebih untuk jaga-jaga.

      Delete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel